Foto Bersama Tim Promkes RSU Cut Meutia, Dosen dan Mahasiswa-Mahasiswi IAIN Cot Kala Langsa

Edukasi Kesehatan RSU Cut Meutia di IAIN Cot Kala Langsa, Penanganan P3K dan Bahaya Pergaulan Bebas

Langsa – Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) kembali menggelar kegiatan edukasi kesehatan bertajuk “Pentingnya Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) serta Bahaya Seks Bebas dan LGBT” di Aula Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, Kamis (31/7/2025).

Hadir tenaga pendidik dan mahasiswa IAIN. Edukasi disampaikan langsung oleh dr. Zettira Natasya selaku koordinator tim promosi kesehatan RSUCM bersama tenaga medis lainnya. 

Dalam sesi pertama, dr. Zettira memberikan materi tentang tata cara penanganan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), meliputi pemahaman dasar tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), cara menangani keadaan darurat seperti mimisan, tersedak, serta pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Penanganan pertama dalam situasi darurat sangat menentukan keselamatan korban, terutama pada kasus stroke atau serangan jantung. Pastikan korban dalam kondisi sadar, jalan napas tidak tersumbat, dan segera bawa ke unit layanan kesehatan RSU Cut Meutia untuk penanganan lebih lanjut," jelas dr. Zettira menjawab pertanyaan dari salah satu dosen mengenai penanganan pasien stroke dan jantung.

Sesi kedua, dr. Ghazkan Shah Ghanar membahas mengenai bahaya seks bebas dan perilaku LGBT dari sisi kesehatan. Ia menekankan bahwa hubungan seksual bebas dan tidak sehat berisiko tinggi menimbulkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, Sifilis, serta infeksi menular lainnya. Salah satu gejala awal yang harus diwaspadai adalah sariawan yang tidak kunjung sembuh.

“Secara medis, perilaku seks bebas dan LGBT memiliki potensi besar menyebarkan penyakit menular seksual. Pencegahan perlu dilakukan sejak dini dengan edukasi dan pengawasan terhadap remaja sebagai kelompok usia yang paling rentan,” ujarnya.

Salah satu pertanyaan yang juga muncul dari peserta adalah mengenai gigitan hewan dan efek jangka panjangnya. dr. Zettira menjelaskan bahwa gigitan hewan, terutama yang dicurigai rabies, harus segera ditangani dengan mencuci luka menggunakan air mengalir dan sabun. Meski terkadang efeknya baru muncul setelah bertahun-tahun, langkah pencegahan tetap harus dilakukan secepat mungkin.

Edukasi ini disambut antusias oleh para peserta, yang berharap kegiatan serupa dapat rutin dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan peningkatan kesadaran kesehatan di masyarakat, khususnya di kalangan tenaga pendidik dan mahasiswa IAIN Cot Kala Langsa.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan plakat dari pihak RSU Cut Meutia kepada pihak IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa sebagai bentuk atas dukungan dan kerja sama dalam pelaksanaan kegiatan edukasi kesehatan tersebut.

Penulis : yos   Tag : PT CMN, RSU CUT MEUTIA, KLINIK CUT MEUTIA, PROMOSI KESEHATAN, LANGSA, ACEH

Follow Us